Cobain Resep Gulai Gajebo, Kenikmatan Berbalut Lemak Sapi Khas Minang

Gulai Gajebo adalah hidangan legendaris dari Sumatera Barat yang terkenal dengan cita rasa gurih, pedas, dan kaya rempah. Bagi penggemar masakan Padang, gulai gajebo adalah salah satu menu wajib yang tak boleh dilewatkan.

Mengenal Lebih Dekat Gajebo

Dalam khazanah kuliner Minangkabau, Gajebo atau Gajeboh adalah istilah yang merujuk pada bagian lemak punuk sapi. Ini adalah bagian daging sapi yang unik, karena hampir seluruhnya terdiri dari lapisan lemak kenyal yang tebal, namun kadang diselingi sedikit serat daging. Posisi lemak ini berada di bagian punuk atau bahu atas sapi.

Ciri khas gajebo yang membedakannya dari bagian lemak sapi lainnya adalah teksturnya yang kenyal namun bisa lumer di mulut saat dimasak dengan benar. Lemak ini memberikan cita rasa gurih yang sangat khas dan kuat pada masakan. Perbandingan lemak dan daging pada gajebo bahkan bisa mencapai 3:1, dengan lemak yang jauh lebih dominan. Konon, makin sedikit dagingnya dan makin dominan lemaknya, gulai gajebo akan semakin nikmat dan “gurih sekali”.

Uniknya, meskipun disebut “gulai”, beberapa varian asli gulai gajebo di Minangkabau justru tidak menggunakan santan. Sebagai gantinya, lemak kenyal ini dimasak dengan kuah “asam padeh” atau asam pedas yang kaya rempah, menghasilkan hidangan yang gurih, pedas, dan sedikit asam, dengan kelezatan yang berasal dari lemak sapi itu sendiri. Namun, gulai gajebo dengan santan seperti resep di bawah ini juga sangat populer dan nikmat.

Gajebo sendiri sering dianggap sebagai bagian sapi yang cukup langka atau sulit didapatkan, menjadikannya hidangan yang istimewa dan seringkali hanya ditemukan di rumah makan Padang tertentu yang autentik. Bagi pencinta kuliner Minang, gulai gajebo sering dijuluki sebagai “makanan surga” karena kenikmatan rasanya yang luar biasa.

Istilah Lain untuk Gajebo

Untuk istilah dalam bahasa Indonesia atau internasional, gajebo sebenarnya tidak memiliki padanan kata tunggal yang persis dan spesifik seperti penyebutannya dalam bahasa Minangkabau. Namun, kita bisa merujuk pada bagian daging sapi yang memiliki karakteristik serupa:

Dalam Bahasa Indonesia: Gajebo sering disebut sebagai lemak punuk sapi. Bisa juga termasuk dalam kategori sandung lamur atau brisket (terutama bagian yang lebih berlemak dan di sekitar punuk), atau bagian dari sampil (chuck), yaitu area punuk dan bahu sapi.

Dalam Bahasa Internasional (Inggris): Istilah yang paling mendekati adalah beef hump fat atau beef hump. Bagian ini bisa juga termasuk dalam kategori chuck atau brisket, tergantung bagaimana pemotongan daging dilakukan, meskipun istilah tersebut lebih umum dan tidak selalu merujuk secara spesifik pada lemak punuk yang kenyal seperti gajebo.

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:

Bahan Utama:

  • 500 gram gajebo (lemak punuk sapi), potong-potong sesuai selera

Bumbu Halus:

  • 10 siung bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • 3 cm jahe
  • 3 cm kunyit
  • 2 cm lengkuas
  • 5 buah cabai merah besar (sesuai selera pedas)
  • 10 buah cabai rawit merah (sesuai selera pedas)
  • 1 sendok teh ketumbar bubuk
  • 1/2 sendok teh jintan bubuk
  • 1/2 sendok teh merica butiran

Bumbu Pelengkap:

  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 lembar daun kunyit, ikat simpul
  • 1 buah asam kandis (opsional)

Santan:

  1. 500 ml santan kental
  2. 500 ml santan encer
  3. Bumbu Lain:
  4. Garam secukupnya
  5. Gula pasir secukupnya (untuk menyeimbangkan rasa)
  6. Minyak goreng secukupnya untuk menumis

Cara Membuat Gulai Gajebo:

  • Rebus Gajebo: Rebus gajebo hingga empuk dan lemaknya sedikit menyusut. Tiriskan dan sisihkan. Proses ini penting untuk mengurangi bau amis dan membuat gajebo lebih mudah diolah.
  • Haluskan Bumbu: Blender semua bahan bumbu halus hingga benar-benar lembut. Anda bisa menambahkan sedikit minyak atau air agar lebih mudah diblender.
  • Tumis Bumbu: Panaskan sedikit minyak goreng dalam wajan besar. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Pastikan bumbu benar-benar matang agar tidak langu.
  • Masukkan Bumbu Pelengkap: Masukkan serai, daun jeruk, dan daun kunyit. Tumis sebentar hingga layu dan wanginya keluar. Jika menggunakan asam kandis, masukkan juga pada tahap ini.
  • Tuang Santan: Masukkan santan encer terlebih dahulu. Aduk rata dan masak hingga mendidih sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
  • Masukkan Gajebo: Setelah santan mendidih, masukkan gajebo yang sudah direbus. Aduk rata dan masak hingga bumbu meresap.
  • Tambahkan Santan Kental: Tuang santan kental. Kecilkan api dan masak gulai dengan api kecil sambil terus diaduk perlahan hingga santan mengental, mengeluarkan minyak, dan bumbu meresap sempurna ke dalam gajebo. Proses ini membutuhkan kesabaran dan sering diaduk agar santan tidak pecah dan gulai matang merata.
  • Koreksi Rasa: Tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. Koreksi rasa hingga pas sesuai selera Anda. Gulai gajebo yang enak memiliki perpaduan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis.
  • Sajikan: Angkat dan sajikan gulai gajebo selagi hangat dengan nasi putih dan pelengkap lainnya seperti kerupuk, sambal hijau, atau telur dadar.

Tips Tambahan untuk Gulai Gajebo yang Lezat:

  • Pilih Gajebo Berkualitas: Kunci utama gulai gajebo yang enak adalah pemilihan gajebo yang segar dan berkualitas baik.
  • Aduk Terus Santan: Saat memasak santan, terutama santan kental, pastikan untuk terus mengaduknya agar tidak pecah dan menghasilkan gulai yang creamy.
  • Masak dengan Api Kecil: Memasak gulai dengan api kecil memungkinkan bumbu meresap sempurna dan menghasilkan tekstur gajebo yang empuk.
  • Tambahkan Kentang atau Kacang Panjang: Jika ingin lebih bervariasi, Anda bisa menambahkan potongan kentang atau kacang panjang saat santan mulai mengental.

Gulai gajebo adalah hidangan yang cocok untuk acara keluarga, hidangan istimewa, atau sekadar memanjakan lidah di akhir pekan. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan gulai gajebo buatan sendiri!

Related Posts

Leave a Reply