Wow, Ternyata Pentas Teater ' Under The Volcano ' Terinspirasi dari Budaya Minangkabau

Wow, Ternyata Pentas Teater ‘ Under The Volcano ‘ Terinspirasi dari Budaya Minangkabau

Untuk pertama kalinya di Jakarta, Ciputra Artpreneur bersama Bumi Purnati Indonesia dan Bakti Budaya Djarum Foundation menghadirkan pertunjukan teater bertajuk ” Under the Volcano “. Sebelumnya pertunjukan ini sudah pernah dipentaskan di Candi Borobudur, Tiongkok dan juga Singapura. Pertunjukan yang disutradarai Yusril Katil ini terinspirasi dari kekayaan Budaya Minangkabau mulai dari silat, tari hingga musik Minangkabau.

Seperti dilansir dari Metrotvnews.com, Yusril mengatakan pementasan “Under the Volcano” ini bercerita tentang sebuah peristiwa bencana yaitu letusan gunung berapi yang terjadi pada 1883 dan terinspirasi dari Syair Lampung Karam karya penyair Mohammad Saleh.

“Peristiwa ini saya coba hubungkan dengan tempat tinggal saya di Padang Panjang, Sumatra Barat yang berada di antara dua gunung Gunung Merapi dan Gunung Singgalang dan salah satu gunungnya masih aktif. Jadi gunung itu sebagai sumber kehidupan dan juga menjadi sumber ketakutan,”

Pentas Internasional

Pada tahun 2020 silam, seperti dimuat Detik.com, Yusril mengaku pernah tidur di tenda pengungsian selama satu bulan lamanya. “Kejadian itu yang menginspirasi saya membuat pertunjukan teater, waktu itu sebelum bertemu Bu Restu (produser),”

Gayung pun bersambut dan kerja sama di antara keduanya terjalin. Akhirnya, muncullah gagasan mengenai tafsir buku menjadi pertunjukan teater yang diapresiasi oleh publik mancanegara.

Sebelum digelar di Jakarta, ‘Under the Volcano’ menyambangi Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theatre, Beijing, Cina pada 2014. Pada 2016, ‘Under the Volcano’ diselenggarakan di TheatreWorks, Singapura lalu ke panggung Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) di Akshobya Candi Borobudur pada 2018.

Produser ‘Under the Volcano’, Restu Kusumaningrum, mengatakan di luar negeri pentasnya mendapatkan sambutan yang luar biasa. “Di pentas internasional, teater kontemporer Indonesia banyak yang absen. Puji syukur banyak yang nonton setiap kali pentas, terutama dari nilai tradisi kita dan mendapat sambutan dengan luar biasa,” pungkasnya.

‘Under the Volcano’ menampilkan gerakan dinamis silek dan ulu ambe khas Minang. Diiringi dendang Minangkabau yang melodius, video digital yang bakal memberikan warna baru di atas panggung teater.

Related Posts

Leave a Reply