Siapa yang tak kenal makanan khas asal Sumatera Barat ini. Bahkan bisa dikatakan seluruh masyarakat Indonesia dan orang luar negeri pun tahu masakan rendang. Terlebih lagi rendang telah dinobatkan sebagai makanan paling enak di dunia. Biasanya rendang memang dibuat dari daging sapi. Tapi ternyata, selain daging sapi, masih ada banyak jenis rendang yang belum diketahui orang. Salah satunya adalah kacang rendang khas Pariaman.
Usaha kacang rendang ini telah berkembang sejak lama. Awalnya ini hanya ditekuni oleh beberapa keluarga saja, seiring perkembangannya usaha ini memberikan contoh pada keluarga lain yang kemudian dikembangkan menjadi usaha sendiri. Usaha ini merupakan usaha unggulan yang hanya ada dan di miliki oleh masyarakat Sungai Pandahan II dan tidak dimiliki oleh masyarakat jorong lain di Kecamatan Sundata.
Kacang rendang merupakan jenis kacang yang berasal dari kacang tanah yang didatangkan dari daerah Sumatera Utara dan Pasaman Barat yang kemudian diolah, direndang dan dikemas menjadi kacang rendang yang siap untuk dipasarkan. Kacang rendang dipasarkan didepan rumah, melalui pengempul dan dibawa kepasar-pasar. Harga yang di jual di depan rumah pun bervariasi mulai dari harga 5.000 – 20.000/bungkusnya.
Pada saat ini usaha kacang rendang berjumlah 15 rumah usaha yang dimiliki masyarakat dengan bermodalkan sendiri. Adapun bentuk dukungan dari pemerintah daerah Pasaman untuk mengembangkan produk UMKM kacang rendang ini yaitu melalui binaan, pelatihan dan memperkenalkan usaha kacang rendang kebeberapa daerah yang salah satunya melalui Iven Sumbar Expo tahun 2015 di Makasar. Dengan adanya usaha ini maka diharapkan mampu membantu perekonomian pemilik usaha menjadi lebih produktif
Uniknya lagi, kacang khas Pasaman ini tidak diolah menggunakan santan dan bumbu-bumbu lainnya seperti memasak rendang pada umumnya. Namun dimasak dengan pasir khusus. Sentra kacang randang ini berlokasi di Sungai Pandahan, Kecamatan Lubuk Sikaping, Pasaman, tepat di Jalan Lintas Sumatera.
Salah satu pedagang randang kacang, Efrida (49) menjelaskan proses merandang kacang ini. “Biasanya kami membeli kacang dari petani kacang. Kadang kami yang menjemput ke lokasinya atau ada juga yang mengantar kacangnya langsung ke tempat saya,” katanya sepeti dilansir infosumbar.net
Setelah diambil dari petani, kacang kemudian dicuci, dijemur, dan direndam di sungai sebelum dimasak. Kacang yang dirandang tersebut masih dalam keadaan utuh dengan kulitnya. “Kemudian kacangnya dirandang dengan pasir khusus dan harus diaduk terus menerus biar tidak hangus. Prosesnya sekitar kurang lebih dua jam,” tuturnya.
Kacang tersebut diaduk di atas sebuah kancah atau kuali besar dan dibakar menggunakan kayu bakar. Pengaduknya pun unik, berupa dayung panjang yang terbuat dari kayu. Selain itu, keunikan lainnya yaitu kacang tidak ditambahkan dengan bumbu atau penyedap lainnya. Rasanya yang gurih dan khas berasal dari proses merandang selama dua jam tersebut.
“Kacang-kacang ini biasanya dibawa ke pasar-pasar tradisional di sekitar Pasaman dan ada juga yang dibawa keluar kota, seperti Pekanbaru,” tuturnya.