SARIBUNDO.BIZ – Rendang merupakan masakan bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Memiliki cita rasa yang khas dan lezat, masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Dibutuhkan waktu berjam-jam untuk memasaknya hingga kering dan berwarna hitam pekat.
Rendang yang dikenal masyarakat Indonesia dan dunia secara luas kebanyakan hanya rendang daging. Padahal, berbagai daerah di Sumatra Barat memiliki keragaman tersendiri dalam mengolah Rendang. Dari catatan Badan Pelestarian Budaya Padang (BPNB) setidaknya ada 11 jenis Rendang.
Tercatat berbagai macam rendang yang dibuat dan dikonsumsi oleh masyarakat Sumatra Barat. Berikut ragam masakan rendang yang patut diketahui.
- Rendang Daging (Sapi)
Rendang ini dikenal hampir diseluruh dunia dan menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat Minangkabau. Masakan dengan bumbu pekat hitam yang dibuat dari santan dimasak selama 6 jam ini kaya akan rempah-rempah. Daging sapi bertekstur padat menjadi bahan utamanya. Hampir disetiap rumah makan padang, baik didalam dan diluar negeri, rendang jenis ini selalu terhidang dan menjadi menu utama yang sudah taka sing lagi.
- Rendang Maco
Bagi masyarakat menengah bawah, rendang dengan bahan daging merupakan makanan yang mewah. Sehingga agar dapat menikmati masakan rendang, para ibu rumah tangga di Kabupaten 50 Kota dan daerah lainnya menggunakan Maco (sejenis ikan asin) sebagai pengganti daging dengan harga terjangkau.
Cara memasaknya hampir sama dengan rendang daging, namun maco dimasukan dalam racikan bumbu rendang saat santan pekat mulai berubah menjadi kental dan menghitam. Jika maco dimasukan serentak dengan bumbu rendang, maco bisa hancur dan sulit dibedakan dengan lengkuas yang ada pada bumbu rendang.
- Rendang Lokan
Menggunakan Lokan (kerang yang hidup di pesisir pantai dan air tawar). Dimasak dengan cara khusus, jika tidak terlatih rasa anyir dan pahit dari lokan akan merusak cita rasa rendang. Rendang ini tumbuh berkembang di daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Pariaman, Nagari Sasak dan Pasaman Barat.
Dalam memasak rendang lokan, kunyit ditakar lebih banyak dari bumbu rendang biasa. Campuran lengkuas dan jahe diaduk bersama air rebusan lokan. Lokan dimasukan dalam bumbu-bumbu rendang yang hampir matang. Jika terlalu cepat memasukannya, daging lokan bisa hancur. Tapi jika terlambat, daging lokan menjadi liat dan pahit.
- Rendang Ayam
Dalam pesta dan jamuan adat di daerah daratan Sumatra Barat rendang ayam kerpa tersaji. Rendang ayam ini disajikan dengan cara menghancurkan daging ayam, baik digiling, diurai atau dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan selera. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak rendang ayam lebih cepat menjadi alasan utama hidangan ini disajikan.
- Rendang Pakis
Rendang Pakis menjadi hidangan wajib dalam setiap pesta di Kabupaten Pasaman, khusunya da daerah sekitar Bonjol. Kebudayaan Minangkabau sudah membuktikannya. “Kalau tidak ada rendang pakis yang terhidang, si tuan rumah tempat acara adat dilangsungkan, dianggap tidak beradab dan kurang syarat,” Kata Marni, Warga Kecamatan Bonjol, Pasaman.
Pakis mengandung anti oksidan yang tinggi, baik untuk kesehatan, menetralisir racun dan melindungi sel tubug dari efek radikal bebas.
- Rendang Itik
Rendang itik juga tersaji dalam pesta adat. Rendang ini banyak dimasak di Kawasan Payakumbuh dan daerah sekitarnya. Namun dalam memasaknya, daging itik direbus atau dipanggang dahulu sebelum dicampurkan dan dimasak kembali dengan bumbu rendang.
- Rendang Daging Kambing
Rendang daging kambing sudah mulai jarang dan langka dikonsumsi oleh masyarakat Sumatra Barat. Namun di daerah Kabupaten Agam seperti Lubuk Basung dan Kabupaten Agam bagian timur, rendang kambing ini masih dimasak dan dikonsumsi.
Dibutuhkan kemampuan yang mumpuni dalam memasaknya, agar rasa daging kambing tidak kentara.bumbu rempah rempah didominasioleh cengkeh, pala, bandarmunggu dan kemiri yang digiling dengan tangan, jika digiling dengan mesin bumbu tidak akan bercampur dengan baik.
- Rendang Telur
Rendang dengan bahan dasar telur terbagi dua macam. Rendang telur pipih yang serupa dengan kerupuk atau telur khas suliki yang menyerupai rendang hati dan paru.
Rendang telur yang meneyerupai kerupuk banyak dibuat dan menjadi bahan oleh-oleh wajib Kota Payukumbuh dan Kabupaten 50 Kota saat berwisata kuliner. Meski berdekatan wilayah, kedua rendang telur ini memiliki perbedaan dalam cara memasaknya.
- Rendang Hati dan Paru Sapi
Rendang jenis ini hampir sama dengan rendang daging sapi. Perbedaan terletak dari bahan utama rendangnya, yakni hati sapi atau paru sapi yang telah direbus dan dipotong-potong.
- Rendang Basah (Kalio)
Di Jakarta dan kota besar lainnya RM Padang ada yang tidak menyajikan rendang kering yang berwarna hitam. Karena lama waktu masak dan ongkos produksi sedikit lebih mahal. Maka rendang setengah matang menjadi pilihan. Sehingga banyak pelanggan yang merasa bahwa masakan daging kuah coklat yang sedikit kental itu adalah rendang. Padahal, itu rendang setengah jadi, namun dengan daging yang seutuhnya masak.
Disebut setengah jadi, sebab santan, bumbu dan rempah belum meresap secara utuh ke dalam campuran rendang.
- Kalio Jengkol
Rendang ini tidak dimasak kering seperti rendang lainnya. Kalio jengkol atau yang dikenal dengan kalio jariang sangat diminati. Dengan kuah kental, bumbu rempah yang terasa, jengkol yang gurih dan sedikit sensasi pedas, sudah pasti enak untuk disantap.