Teuku Rassya Putra Tamara Bleszynski Ceritakan Susahnya Belajar Bahasa Minang

Teuku Rassya Putra Tamara Bleszynski Ceritakan Susahnya Belajar Bahasa Minang

Putra Tamara Bleszynski Teuku Rassya yang berperan sebagai Randai di film Ranah 3 Warna menceritakan kesulitannya dalam belajar bahasa minang. Hal ini mengingat Ia baru kali pertama berakting dengan dialek Minang. “Rassya kan bukan orang Minang. Jadi ya maaf kalau mungkin ada salah-salah kata,” tutur lelaki 23 tahun ini.

Rassya cukup antusias memainkan karakter Randai karena punya beberapa kesamaan. “Sifat kompetitifnya sih. Aku sama Randai ini sama-sama kalau lihat orang lain berprestasi, itu bakal jadi motivasi buat kami,” ujar Teuku Rassya seperti dilansir dari Suara.com

Diakuinya memang ada kendala dalam memerankan tokoh Randai. Dimulai dari perbedaan cara pembawaan dalam bersikap sehari-hari. “Kalau Randai ini lebih sengak,” kata dia.

Namun berkat latihan dan pengawasan yang cukup, Teuku Rassya akhirnya bisa melewati kendala dalam memerankan sosok Randai. “Kemarin itu latihannya sudah lebih dari sebulan, dan saat lagi syuting pun selalu ada pelatih yang mendampingi. Untuk memastikan saja, bahwa aksennya itu pas,” imbuh putra Tamara Bleszynski ini.

Seperti kita ketahui film tertunda lama akibat pandemi, kini penggemar film Ranah 3 Warna sudah siap meramaikan bioskop di seluruh Indonesia. Ya, Film produksi MNC Pictures itu akan diputar di bioskop mulai 30 Juni 2022.

Jelang penayangan film ini, Kamis (23/6/2022) kemaren, MNC Pictures menggelar gala premiere di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta. Seluruh pemain serta tim produksi yang terlibat di film tersebut dihadirkan untuk berbagi cerita dan pengalaman yang didapat selama proses syuting.

Cerita film Ranah 3 Warna diadaptasi dari novel terlaris berjudul sama karya Ahmad Fuadi. Film garapan sutradara Guntur Soeharjanto ini sebelumnya pernah terpilih menjadi opening film Jakarta Film Week 2021.

Guntur Soeharjanto mengatakan, film Ranah 3 Warna fokus bercerita pada perjuangan Alif Fikri yang dikisahkan berusia 19 tahun. Alif Fikri yang diperankan Arbani Yasiz ini dikisahkan anak kampung dari pinggir Danau Maninjau yang ingin mengikuti idolanya, BJ Habibie. “Alif Fikri ingin belajar dan merantau jauh sampai ujung dunia,” kata Guntur Soeharjanto.

Sayangnya, rencana Alif Fikri itu tidak mulus karena dia tidak bisa langsung kuliah di perguruan tinggi umum. “Walau sering diremehkan dan dihantam berbagai cobaan, Alif Fikri terus berjuang sampai titik kesabaran terakhir,” kata Guntur Soeharjanto.

Dalam perjalanannya, Alif Fikri kemudian melintasi tiga ‘ranah’, yakni Indonesia, Timur Tengah dan Kanada. Tokoh Randai yang diperankan Teuku Rassya adalah teman dekat sekaligus pesaing berat Alif Fikri.

Mereka bersaing dalam dunia akademik sampai dalam dunia cinta. Sementara Raisa yang diperankan Amanda Rawles ini diceritakan sebagai teman baik Alif Fikri dan Randai.

Film Ranah 3 Warna juga didukung beberapa pemain muda serta aktor dan aktris senior, seperti Raim Laode, Risma ‘Neneng’ Wulandari, Sadana Agung, hingga Maudy Koesnaedi, David Chalik dan Lukman Sardi.

Ada juga aktor Donny Alamsyah dan Tanta Ginting di film Ranah 3 Warna. Saat film Ranah 3 Warna ditayangkan dalam gala premier banyak pihak memujinya. Tidak hanya menguras emosi dan air mata, film ini sarat akan pesan moral seakan memberikan motivasi dan inspirasi positif untuk berjuang dalam menghadapi hidup, karir masa depan hingga percintaan.

Film ini selain menampilkan keberagaman Indonesia dari background para pemainnya, juga mengangkat isu penting, yaitu quarter life crisis yang dialami para Gen Z saat ini. “Ini penting untuk memberi point of view yang berbeda,” ujar Titan Hermawan seperti dilansir dari Tribunnews.com

Hal tersebut dapat dilihat dari latar belakang berbagai tokohnya. “Semoga penonton tidak hanya puas menyaksikan film Ranah 3 Warna ini, tetapi juga mendapatkan nilai-nilai penting,” katanya.

Related Posts

Leave a Reply