Namanya Limpiang Sagu. Jajanan tradisional legendaris dari ranah Minang yang mulai langka dan sulit ditemui di pasar-pasar tradisional. Kue ini adalah panganan yang dimasak dengan cara dibakar menggunakan bara api.
Memiliki cita rasa manis, dan nikmat disantap selagi hangat. Makanan yang satu ini cocok untuk disantap ketika bersantai bersama keluarga, atau dinikmati di teras rumah dengan ditemani secangkir kopi hitam atau teh manis yang hangat. Sambil menatap hamparan sawah yang menghijau hampir menguning, soremu pasti akan syahdu sekali Sanak.
Limpiang ini agak berbeda dengan Lompong Sagu ya. Kamu bisa baca tentan Lompong Sagu dengan klik link ini ya Sanak. Limpiang sendiri mungkin bisa diibaratkan semacam panekuk yang terbuat dari sagu, pisang, gula merah, dan kelapa parut yang dilembutkan, dan diletakkan di atas daun pisang untuk menambah aroma wangi dari kuliner ini.
Berhubung keberadannya sudah sulit ditemui, di tengah gempuran kuliner modern kekinian, kami coba nukilkan resep Limpiang Sagu ini untuk bisa Dunsanak masak sendiri di rumah ya, sehingga bisa disajikan untuk keluarga tercinta.
Resep Limpiang Sagu
Bahan-bahan:
- 500 gram pisang kepok
- 150 gram kelapa parut
- 150 gram sagu
- 100 gram gula merah
- 100 ml air
- 1/2 sendok teh garam
- Daun pandan
Cara membuat:
- Pertama-tama, siapkan bahan kemudian masak gula merah, garam, daun pandan dan air gula merah sampai larut dan mengental.
- Setelah itu, haluskan pisang menggunakan gelas, kemudian campur kelapa parut dan sagu, lalu masukkan gula merah, aduk merata.
- Gunting daun sesuai bentuk teflon, kemudian masukkan 3 sendok makan adonan dan pipihkan, lalu tutup dengan daun.
- Masak adonan menggunakan api kecil ke atas, dan balikkan. Masak adonan sampai kedua sisi sama-sama matang atau sedikit gosong.
- Angkat kemudian sajikan limpiang sagu selagi hangat.
Resep ini kami nukilkan dari Suara.Com ya Dunsanak. Sekarang kamu bisa mencoba untuk membuat Limpiang Sagunya dirumah sehingga tidak perlu lagi mencari di pasar, atau jauh-jauh datang ke Sumatera Barat buat kamu yang saat ini mengadu nasib di perantauan.