Peran tokoh-tokoh Minangkabau terdahulu rupanya tidak hanya berperan besar di tanah air, tapi hingga ke mancanegara. Khususnya di kawasan Asia Tenggara, masyarakat Minangkabau yang terkenal dengan perantauannya berhasil menjadi tokoh-tokoh di tempat baru mereka.
Salah satunya adalah Raja Sulaeman. Menurut catatan sejarah dari Mochtar Naim, Raja Sulaeman merupakan perantau yang berasal dari Sumatera Barat dan menyebarkan Islam di Filipina. Sang raja kemudian mendirikan kota Manila, Ibukota Filipina sekarang.
Namun, karena kolonialisme bangsa Spanyol waktu itu, kegiatan Raja Sulaeman dihentikan, dan mengubah wajah Manila seperti sekarang. Pasukan penjajah Spanyol yang dipimpin Ferdinand Magellan saat itu sempat bentrok dengan pasukan Raja Sulaeman, dan Ferdinand berhasil dibunuh oleh Lapu Lapu, seorang pemuka agama Islam di sana. Namun sayangnya, karena besarnya dominasi Spanyol di Filipina, Manila berhasil ditaklukkan.
Proses penyebaran Islam yang dilakukan Raja Sulaeman sebenarnya terlihat dari nama kota itu sendiri. Asal kata Manila menurut beberapa sumber berasal dari bahasa Arab “Fi Amanillah” yang memiliki arti dalam perlindungan Allah. Saat ini, penduduk Filipina yang menganut agama Islam hanya sekitar 11% dari total penduduk. Data ini didasarkan pada sensus tahun 2010. Dulunya, sebelum jatuh ke penjajah, masyarakat Filipina hampir 100% menganut agama Islam. Salah satunya karena faktor kedatangan para pedagang dan ulama dari Gujarat, India dan Timur Tengah.
Kepemimpinan Tiga Raja
Menurut catatan sejarah, sekitar abad ke-16, Manila dipimpin oleh tiga raja besar, Raja Sulaeman, Raja Matanda, dan Raja Lakandula. Sampai saat ini monument Raja Sulaeman berupa patung masih bisa kita jumpai di Rizal Park, Manila.


Selain jejak Raja Sulaeman, di negara ini, kita masih bisa menemukan jejak-jejak kejayaan Islam lain seperti Masjid Syekh Karim al-Makdum yang dibangun pada tahun 1380 oleh seorang saudagar dari arab. Selain masjid, ada juga Intramorus Walle City. Bangunan ini merupakan dinding yang dibangun di atas lahan 64 ha pada abad ke-16 dan menjadi cikal bakal Kota Manila. Selanjutnya ada Distrik Quiapo. Distrik ini merupakan tempat pemukiman muslim Kota Manila dan masyarakatnya menerapkan transaksi ekonomi cara Islam.

