Site icon Sari Bundo Masakan Padang

Mengenal Para “Kartini” dari Ranah Minang, yang Berjuang dengan Ide Hingga Fisik Lawan Penjajah

foto : langgam

Selamat Hari Kartini. Kartini merupakan sosok pahlawan nasional wanita yang namanya diperingati setiap tanggal 21 April setiap tahunnya karena memperjuangkan emansipasi.

Ternyata perlu menjadi pengetahuan bagi kita semua bahwa pahlawan wanita yang berjuang tidak hanya Kartini saja, namun banyak wanita-wanita luar biasa dari ujung Aceh hingga ujung Papua yang berjuang dengan ide hingga melawan penjajah secara fisik, termasuk di ranah Minang.

“Kartini dari Ranah Minang” merujuk pada tokoh-tokoh perempuan Minangkabau yang dikenal sebagai pejuang emansipasi dan pemberdayaan perempuan, sejalan dengan semangat R.A. Kartini. Beberapa nama seperti tokoh-tokoh seperti Siti Manggopoh, Rohana Kudus, Rahmah El-Yunusiyah, dan H.R. Rasuna Said dianggap sebagai “Kartini-nya Minangkabau” karena kontribusi mereka dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kemajuan wanita Minang.

Siti Manggopoh

Siti Manggopoh, yang dikenal sebagai “Singa Betina dari Ranah Minang”, adalah sosok pahlawan perempuan yang berperan penting dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda di Sumatera Barat. Lahir pada 15 Juni 1881 di Nagari Manggopoh, Agam, ia merupakan anak bungsu dari pasangan Sutan Tariak dan Mak Kipap. Sejak muda, Siti telah dibekali dengan pendidikan agama, adat, dan bela diri (silek) di surau-surau setempat, yang membentuknya menjadi pribadi yang tangguh dan berjiwa patriotik.​

Rohana Kudus

Rohana Kudus (lahir di Koto Gadang, Sumatera Barat, 20 Desember 1884 – wafat 17 Agustus 1972) adalah seorang pionir jurnalis perempuan pertama di Indonesia, sekaligus tokoh pendidikan dan emansipasi wanita Minangkabau. Ia dikenal sebagai perempuan pertama yang menjadi wartawan dan pendiri surat kabar khusus wanita di tanah air.

Rohana Kudus berasal dari keluarga terpelajar. Ia merupakan saudara tiri dari Sutan Sjahrir (Perdana Menteri pertama Indonesia). Meski tidak sempat mengenyam pendidikan formal karena keterbatasan akses bagi perempuan pada masa itu, ia belajar secara otodidak melalui bacaan dan lingkungan keluarga yang progresif.

Rahmah El-Yunusiyah

Rahmah El-Yunusiyah adalah seorang tokoh pendidikan dan pejuang emansipasi perempuan asal Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia dikenal sebagai pendiri Madrasah Diniyah Putri, sekolah Islam khusus perempuan pertama di Indonesia yang didirikan pada 1 November 1923. Sekolah ini menjadi pionir dalam pendidikan perempuan di masa penjajahan Belanda, ketika akses pendidikan bagi perempuan sangat terbatas. ​

H.R. Rasuna Said

Hajjah Rangkayo Rasuna Said, yang dikenal sebagai H.R. Rasuna Said, adalah salah satu pahlawan nasional perempuan Indonesia yang lahir pada 14 September 1910 di Maninjau, Sumatera Barat. Ia dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, jurnalis, dan aktivis yang berani memperjuangkan hak perempuan dan menentang penjajahan Belanda.​

Exit mobile version