Site icon Sari Bundo Masakan Padang

Melihat Tempat-Tempat Wisata di Sumbar yang Terdampak Bencana Banjir Bandang

Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor melanda sebagian wilayah Sumatera Barat dan daerah lain di Pulau Sumatra pada akhir November 2025, terutama didorong oleh curah hujan ekstrem yang terjadi sejak sekitar 25–29 November 2025, kemudian berdampak hingga awal Desember 2025. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan media melaporkan bencana ini terjadi secara bersamaan dengan banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera Utara, menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa di berbagai kabupaten/kota.

1. Pantai dan Objek Wisata Laut di Kota Pariaman

Kawasan wisata pesisir di Kota Pariaman, termasuk pantai dan fasilitas wisata sembari menikmati laut, terdampak oleh banjir bandang pada akhir November – awal Desember 2025. Akses jalan masuk sempat rusak dan tertutup material banjir, meskipun garis pantai utama tetap utuh. Pemerintah setempat sempat membebaskan retribusi masuk ke objek wisata untuk membantu pemulihan kunjungan pascabencana. Namun beberapa atraksi seperti Pulau Angso Duo tetap ditutup sementara demi keselamatan pengunjung.

2. Sempadan Sungai Batang Anai dan Pemandian Alam

Objek wisata di sepadan Sungai Batang Anai di Kabupaten Tanah Datar yang populer sebagai tempat pemandian alam dan wisata keluarga mengalami kerusakan serius akibat luapan sungai dan gelombang banjir bandang peristiwa akhir November sampai awal Desember 2025. BNPB bahkan merekomendasikan penutupan permanen beberapa titik wisata di sempadan sungai yang kini dianggap berbahaya dan tidak layak pakai lagi karena kontur alam yang berubah secara signifikan.

3. Wisata Alam dan Akses Lainnya yang Terdampak

Bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat pada akhir November 2025 juga melumpuhkan akses menuju beberapa destinasi wisata alam seperti air terjun dan pemandian kecil di dataran tinggi. Hujan lebat yang berlangsung sejak sekitar 25–29 November 2025 menyebabkan sungai meluap, kontur tanah berubah, dan banyak jalur trek wisata yang tertimbun lumpur atau longsor, sehingga sementara waktu tidak aman dikunjungi.

4. Dampak Lebih Luas pada Pariwisata

Selain tempat-tempat di atas, beberapa daerah wisata lain yang biasanya ramai dikunjungi di Bukittinggi, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Pesisir Selatan terdampak secara tidak langsung karena akses jalan tertutup, curah hujan ekstrem, dan kondisi darurat banjir bandang antara akhir November hingga awal Desember 2025. Meskipun tidak semua destinasi mengalami kerusakan langsung, gangguan akses dan keselamatan membuat pengunjung dianjurkan berhati-hati atau menunda kunjungan saat periode tanggap darurat.

Pariwisata Pasca-Bencana

Peristiwa banjir bandang yang terjadi pada sekitar 25–29 November 2025 dan berlanjut ke awal Desember 2025 ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan perencanaan mitigasi risiko pada sektor pariwisata—terutama untuk destinasi yang berada di dekat sungai, lembah, atau daerah rawan banjir. Upaya perbaikan infrastruktur, sistem peringatan dini, serta edukasi keselamatan wisatawan menjadi bagian dari langkah penting menuju pemulihan dan daya tahan pariwisata Sumatera Barat di masa depan.

Exit mobile version