Site icon Sari Bundo Masakan Padang

Filosofi Tari Piring, Tari Minangkabau yang Menjadi Budaya Nasional

filosofi tari piring 2

img credit: cimacnoticias.com/tari-piring/

Tring, tring. Tring, tring. Bunyi cincin penari beradu dengan piring yang ada di telapak tangannya. Salah satu kesenian budaya masyarakat Minangkabau adalah Tari Piring. Para penari akan melenggak-lenggok dengan piring di atas kedua tangannya. Filosofi tari piring ini ternyata bisa menjadi bahan pelajaran hidup bagi kita.

Tarian ini telah ada melampaui sejarah bangsa. Sejak zaman penjajahan, bahkan sejak masa kerajaan ia telah eksis, dan selalu dipersembahkan di acara-acara adat baik formal maupun non-formal masyarakat Minang.

Filosofi tari piring bermakna sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME karena semua karunia dan rezeki yang telah dilimpahkan ke masyarakat Minangkabau. Dulunya bahkan ada sesajen yang akan dipersembahkan kepada para dewa pada saat tarian ini berlangsung. Tentu saja itu di masa sebelum Islam masuk ke Ranah Minang.

Setelah kedatangan Islam, tari piring hanya difungsikan sebagai hiburan rakyat. Namun secara makna, masyarakat menilai tari piring juga bermakna keharmonisan saat masyarakat Minangkabau memilih berumah tangga.

Dulunya tarian ini berasal dari daerah Solok, namun seiring berjalannya waktu, tarian ini bisa dijumpai di seluruh daerah Sumatera Barat, terutama saat acara resmi berlangsung.

img credit: cimacnoticias.com/tari-piring/

Keunikan Tari Piring

Exit mobile version