Rumah Makan Padang adalah istilah yang dipakai untuk restoran masakan khas Sumbar. Hingga kini, penggunaan istilah Rumah makan Padang ataupun Restoran Padang itu melekat. Tak hanya di Indonesia, nama tersebut juga dipakai untuk setiap bisnis kuliner masakan Minang di luar negeri. Namun Rumah Makan Padang juga memiliki nama lain, seperti Warung Padang.
Tapi tetap, istilah itu dipakai untuk penggambaran identitas dan entitas bisnis satu ini. Rumah Makan Padang atau Restoran Padang adalah salah satu bisnis kuliner Indonesia yang mendunia. Produk tersebut bisa ditemukan di berbagai negara, seperti di Salero Kito (Melbourne), Upi Jaya (Queens New York), Salero Minang (Belanda), dan masih banyak lagi.
Namun di berbagai negara, rasa makanan khas Minang ini dibuat berbeda, menyesuaikan dengan lidah di mana rumah makan ini berada. Kendati demikian, rasa makanan Minang tetap mendapat tempat sehingga salah satunya menunya, Rendang jadi makanan terlezat di dunia.
Tapi tahukah kamu kapan pertama kali istilah Restoran Padang dikenal di Indonesia?
Berikut Ulasannya yang dilansir dari Katasumbar.com
Penelitian seorang Filolog Universitas Leiden Belanda Surya Suryadi, berhasil melacak awal mula pemberian nama ‘Restoran Padang’. Ia menemukan fakta tersebut setelah melakukan penelitian historis-empiris.
Hasilnya, ia menemukan fakta yaitu sebuah restoran Padang yang bernama PADANGSCH-RESTAURANT “Gontjang Lidah” di Cirebon, Jawa Barat. Restoran yang diketahui sebagai pelopor Rumah Makan Padang ini dikelola oleh perantau asal Minang bernama B. Ismael Naim.
Usaha Rumah makan Padang ini hadir dalam berbagai tingkatan sosial, mulai dari pedagang kaki lima. Kala itu, rumah makan ini dibangun dengan target kalangan menengah, sampai restoran mewah.
Pemberian nama ‘Rumah Makan Padang atau Restoran Padang’ ini sebenarnya tidaklah tepat. Karena kebanyakan pelaku bisnis Rumah makan Padang ini tidak hanya berasal dari kota Padang.
Tetapi justru banyak yang berada dari wilayah lain di Sumatera Barat, seperti Agam, Lima Puluh Kota, Padang Pariman, dan wilayah lain. Setiap kepemilikan tersebut pastilah juga membawa ragam rasa yang agak berbeda dengan Rumah makan Padang asli dari tanah kelahirannya sendiri.